Hujan lebat yang terus menerus di bulan desember ini berimbas kepada meluapnya sungai citarum terutama di kawasan baleendah dan dayeuh kolot kabupaten Bandung. Akibatnya ribuan rumah yang berada di kawasan tersebut terrendam banjir. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) kabupaten Bandung, jumlah pengungsi akibat banjir kali ini mencapai hampir 5.000 jiwa. Disamping itu terdapat sejumlah warga yang belum mengungsi dan mereka memilih untuk berkumpul di depan ruko-ruko yang belum tergenang air.
Sementara itu akses jalan raya dayeuh kolot yang biasa dilalui oleh pengendara yang berasal dari banjaran menuju bandung kota menjadi terputus karena tingginya genangangan air. Imbasnya para pengendara beralih menggunakan jalur bojongsoang dan tentu saja kemacetanpun menjadi tak terhindarkan. Kini arus lalu lintas di alihkan ke kulalet, rancamanyar, cibaduyut.sedangkan bagi pengendara dari arah majalaya diarahkan ke sapan, gedebage, atau ciwastra.
Sejumlah pengguna sepeda motor lebih memilih untuk menggunakan jalur alternatif, walaupun lebih jauh dan berputar-putar tetap ditempuh karena tidak ada pilihan lain untuk cepat sampai ke tempat kerja. Tidak sedikit para pekerja pabrik yang menggunakan angkutan umum terjebak macet dan mereka lebih memilih untuk turun dari angkutan umum lalu berjalan kaki menuju pabrik.
Sungguh keadaan yang sangat memilukan mengingat Bandung yang tengah berkembang pesat kini harus berduka akibat banjir yang terjadi kali ini. Masyarakat korban banjir berharap banjir kali ini cepat surut agar mereka bisa kembali bernafas lega dan dapat menempati rumah masing-masing serta kembali beraktifitas seperti biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar